Tsunami Anyer
Pada Sabtu, 22 Desember 2018, tsunami melanda Banten dan Lampung akibat kondisi abnormal gelombang pasang bulan dan runtuhan bawah air diikuti erupsi Gunung Anak Krakatau di Provinsi Banten. Daerah terdampak paling parah antara lain Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, dan Pantai Carita. Berdasarkan data BNPB, sebanyak 168 orang meninggal dunia, 750 mengalami luka-luka, dan 35 dinyatakan hilang akibat tsunami. Selain itu banyak rumah dan hancur.
Untuk meringankan beban masyarakat terdampak tsunami di sekitar Selat Sunda tersebut, PT Bayan Resources Tbk melalui 2 anak perusahaannya yaitu PT Gunungbayan Pratamacoal dan PT Bara Tabang bekerja sama dengan ESDM mengirimkan bantuan kemanuasiaan dan tim penyelamat yang terdiri dari dokter dan paramedik ke desa-desa terdampak.
Misi Lombok
PT Bayan Resources Tbk berpartisipasi dalam pemulihan bencana gempa bumi di Lombok dengan memberikan bantuan medis, penyelamatan dan logistik ke wilayah-wilayah yang terdampak. Tim Tanggap Darurat Bayan berfokus pada penyelamatan, pemulihan, dan bantuan medis. Selain itu, tim juga memberikan bantuan pendidikan berupa buku-buku dan tas sekolah.
Misi Palu
Setelah jumlah korban tewas dan kerusakan yang sangat tinggi akibat gempa bumi berkekuatan 7,4 Skala Richter yang menimpa Palu dan Donggala dan menewaskan lebih dari 2.000 orang, Bayan Group mengeluarkan dana awal Rp. 1 miliar untuk bantuan kemanusiaan darurat. Dana ini membantu wilayah yang paling rentan dan membantu memberikan kebutuhan-kebutuhan pokok seperti makanan, perlengkapan kesehatan, dan bantuan dengan berkolaborasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Selain itu, Bayan juga memanfaatkan alat berat seperti crane, buldoser, dump truck bersama dengan 23 operator alat berat dari operasional PT Bara Tabang selama kurang-lebih dua bulan.