Foto: Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk, Alexander Ery Wibowo dalam Green Economic Forum 2023 di Kempinski Hotel, Jakarta pada (22/5/2023) 

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mampu menerapkan bisnis
ramah lingkungan di tengah pertumbuhan laba bersih 81% menjadi US$2,3 miliar dengan total
penjualan batu bara 39,9 juta ton.
 

Dalam operasionalnya, Bayan berupaya meminimalkan dampak lingkungan mulai dari menerapkan sistem manajemen risiko, hingga merancang program pemeliharaan.
Direktur PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Alexander Ery Wibowo mengatakan perusahaan tetap mematuhi aturan yang berlaku, dan menggunakan teknologi yang mengurangi dampak lingkungan.
"Kami juga mengukur dampak negatif dari operasional terhadap lingkungan, seperti tingkat kecemaran air, tingkat kecemaran udara dan kontaminasi tanah. Menjaga baku mutu lingkungan, melakukan reklamasi dan revegetasi," kata Ery dalam Green Economic Forum 2023, Senin (22/5/2025).

Perusahaan juga melakukan efisiensi energi, seperti penggunaan pemanfaatan energi bersih dan ramah lingkungan, penggunaan biofuel 30% dan kontrol konsumsi bahan bakar.
Dalam hal penghijauan dan rehabilitasi lahan pasca tambang, Bayan Group sebagai pemegang PKP2B dan IUP Operasi-Produksi, berkewajiban memulihkan lahan bekas tambang berupa kegiatan reklamasi dan revegetasi sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan.
 

"Tahun lalu dari total luas konsesi kami sebesar 124.087 Hektar, area yang terganggu hanya sebesar 5,5% atau 6.849 Hektar dari total area tersebut. Area yang terganggu tersebut merupakan tempat di mana proses penambangan berlangsung kami telah membangun infrastruktur," kata Ery.
Proses reklamasi dan rehabilitasi saat ini pun terus berlangsung seiring berjalannya penambangan. Bayan menegaskan komitmennya untuk menjaga standar yang tinggi. Saat ini realisasi reklamasi dan revegetasi mencapai lebih daripada 5.000 Ha.
 

©2023 CNBC Indonesia, A Transmedia Company